Budaya Kedai Kopi di Austria

Budaya Kedai Kopi di Austria: Sekilas tentang Hati Wina

Kedai kopi di Austria telah menyatu dengan kehidupan perkotaan, khususnya di Wina, di mana mereka menjadi pusat perhatian dalam denyut nadi kota. Sekitar pergantian abad ke-20, memasuki kedai kopi di Wina sama saja dengan memasuki dunia yang menakjubkan – stan yang dipesan khusus menyajikan koran, para pelayan memancarkan keanggunan dalam jas berekor mereka, dan lampu gantung berornamen menghiasi langit-langit.

Budaya kedai kopi kontemporer sedang menyaksikan kebangkitan ketika individu mencari tempat berlindung untuk peremajaan. Merefleksikan peran integral kafe dalam masyarakat Wina mendorong kita untuk merenungkan bagaimana kita menjalani kehidupan dan bersosialisasi di zaman modern.

Kafe-kafe di Wina melayani beragam audiens: seniman, intelektual, kaum borjuis, dan mereka yang menentang konvensi. Ruang-ruang ini berfungsi sebagai tempat berkumpulnya percakapan, kuliner, membaca, bekerja, permainan, debat, dan banyak lagi. Di dalam kafe-kafe ini, hierarki masyarakat yang kaku pada masa itu menjadi lebih santai, menciptakan lingkungan yang mendorong berkembangnya pemikiran intelektual dan kreatif. Kontribusi mereka sangat berpengaruh dalam membentuk modernitas Eropa pada masa itu.

Lebih dari tiga abad kemudian, institusi Kaffeehaus tetap kokoh. Masyarakat Wina telah mengembangkan budaya menyeluruh seputar seni konsumsi kopi, dan mengangkatnya menjadi cara hidup yang komprehensif.

Saat memasuki Kaffeehaus, rasa keakraban menyelimuti Anda: suasananya memberikan keseimbangan antara kelapangan dan keintiman, tempat duduk mewah mengelilingi meja marmer, suara akrab kursi kayu tradisional Thonet di lantai parket bergema, dan cermin menangkap suasananya.

Kedai Kopi di Austria: Paspor Anda ke Era Berbeda

Saat Anda menetap di sana, Anda dibawa ke masa lalu, jauh dari hiruk pikuk kehidupan modern. Paspor Anda untuk menikmati pengalaman ini adalah secangkir kopi – sebuah tradisi abadi yang diturunkan dari generasi ke generasi. Setelah Anda menentukan pilihan, apakah itu Kleiner Schwarzer, Kapuziner, Einspänner, atau Melange (hanya sekilas tentang spesialisasinya), Anda dapat bersandar dan melepas lelah.

Kafe Alt Wien

Kehidupan terbentang di balik tembok-tembok ini, dan setiap individu memainkan peran uniknya. Kaffeehaus Wina mirip dengan ruang tamu yang luas, surga bagi mereka yang mencari kesendirian bersama. Ini bertindak sebagai panggung dan kantong pribadi. Sekitar tahun 1900, sekelompok penulis menorehkan diri mereka dalam sejarah sebagai “sastrawan kedai kopi”, menjadikan Kaffeehaus tidak hanya sebagai tempat bersosialisasi tetapi juga tempat kreatif mereka. Peter Altenberg, misalnya, dengan bangga mencantumkan alamat Kaffeehaus setempat di kartu namanya dan bahkan mengarahkan suratnya ke sana. Sebelum para penulis mengajukan klaim mereka, para komposer juga menemukan daya tarik ruang-ruang ini: Johann Strauß Sr. dan Jr., Mozart, dan Beethoven semuanya menghiasi Kaffeehaus dengan kehadiran dan pertunjukan mereka.

Menikmati Kenikmatan dari Menu

Pesona yang melekat pada Kaffeehaus Wina terletak pada layanannya: jam buka yang luas, mulai dari fajar hingga tengah malam, merupakan bukti daya tariknya. Lalu ada staf menunggu – yang dipanggil “Herr Ober” – yang menambahkan sentuhan pesona Wina pada pesanan cepat. Jangan lupakan tempat duduk mewah dan makanan ringan lezat, manis dan gurih, yang membuat berlama-lama di Kaffeehaus menjadi pengalaman yang sangat memuaskan.

Kondisitorei Sluka

Tentu saja, kue dan kue kering adalah yang utama di surga ini. Hampir selalu dibuat sendiri, seringkali dengan resep rahasia yang dijaga ketat, camilan ini memiliki tempat khusus. Misalnya Sacher Torte yang terkenal, yang memicu pertarungan hukum selama seperempat abad. “Sperl-Schnitte” di Café Sperl juga serupa dengan kue rumahan di Café Alt-Wien. Café Korb, yang terkenal dengan dekorasi aslinya tahun 1950-an, menawarkan Apfelstrudel terbaik di kota ini. Di sisi lain, Café Hawelka, yang dibalut dekorasi Jugendstil, menyajikan Buchteln mit Powidl yang didambakan – roti hangat berisi selai plum langsung dari oven. Dan kami merekomendasikan untuk memanjakan diri dengan kelezatan lain yang disayangi Austria: Gugelhupf, makanan penutup favorit Kaisar Franz Josef sendiri.

Lebih lanjut tentang Austria

Tempat Menginap di Austria

Bersepeda kerikil melalui Austria

Mendaki Gunung di Austria: 10 Alasan untuk Pergi

Mondsee pemandangan danau yang menakjubkan dari Austria

Musim panas di tepi danau Austria

Graz adalah Genuss Haupstadt Österreichs

Gastronomi dan produksi anggur Austria

Kunjungi Situs Web Austria

Perjalanan terbaru artikel